Membuat Bootable Device GPT atau MBR Untuk UEFI atau BIOS (Legacy) | Box Markah IT
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Membuat Bootable Device GPT atau MBR Untuk UEFI atau BIOS (Legacy)

Bootable Device GPT atau MBR Untuk UEFI atau BIOS (Legacy), sebenarnya apa bedanya, kenapa membuat bootable device saja seribet itu? hal tersebut karena seiring perkembangan zaman, schema partisi tidak lagi hanya MBR, program frimware tidak lagi hanya BIOS (Legacy). Akan tapi sekarang telah hadir frimware UEFI yang sebagai peningkatan menggantikan keberadaan BIOS Legacy. UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) membawa dukungan schema baru yaitu GPT yang memiliki dukungan storage lebih tinggi dari pada MBR. Selain suport GPT, UEFI juga bisa menggunakan/suport dengan schema MBR, inilah yang menyebabkan hambatan kalau salah pilih. Alhasil kita dipaksa harus mengetahui hal ini untuk membuat bootable device, agar tidak timbul kendala nantinya.
       Bootable device adalah device yang bisa diakses BIOS sebagai media booting. Bisa berupa hardisk, ssd, flashdisk, DVD, bahkan flopy disk/disket (jaman old banget hehehe). Untuk flashdisk sendiri (atau storage eksternal lainnya) umumnya kita butuhkan suport boot atau bootable ketika akan digunakan untuk menginstall sistem operasi di perangkat kita. Dimana bootable device internal (hardisk/ssd) tidak dapat diakses untuk booting karena sistem operasinya rusak/kosong tanpa sistem operasi. Sehingga flashdisk menjadi media meletakan file master instalasi sistem operasi yang mewajiibkannya bisa diakses BIOS sebagai media booting. Sehingga file master di dalamnya dapat dikenali dan dieksekusi oleh BIOS.
       Membuat device suport boot untuk keperluan install ulang atau live Windows (WinPE)/live linux sebagai alat rescue atau sekedar iseng adalah perkara mudah, khususnya untuk perangkat yang menggunakan BIOS lama (Legacy), tanpa menggunakan toolkit pun bisa dilakukan. Akan tetapi disini saya menggunakan toolkit karena cukup settings dan klik tombol sekali, berese, sesuai kebutuhan saja. Akan tetapi berbeda ceritanya kalau kita menggunakan UEFI, yang akhir-akhir ini sudah menjadi hal yang umum tersemat sebagai firmware di setiap perangkat komputer. Mulai dari PC dekstop hingga laptop, dari yang high-end hingga kelas low-end keberadaannya sudah benar-benar menggantikan BIOS Legacy. Bahkan perangkat keluaran lama (2011 ke atas) juga diberikan update walau pun hanya sekedar dukungan/mode UEFI.
       Apa sih bedanya UEFI dengan BIOS Legacy? Perbedaannya banyak, tapi yang paling mencolok adalah interface nya, UI UEFI jahu lebih moderen, bagus, dan mendukung input dari kursor. Selain berbeda di UI, dukungan media bootable juga sedikit berbeda dari BIOS Legacy. UEFI bisa mendukung 2 jenis skema, yaitu MBR dan GPT, akan tetapi lebih disarankan menggunakan GPT, sedangkan BIOS Legacy hanya MBR. Hebatnya di system UEFI ini ketika booting hanya akan mengenali device yang memiliki System boot saja dan langsung tertera nama device plus keterangan UEFI (misal Sandisk UEFI), sedangkan flashdisk biasa tidak akan muncul di boot option UEFI. Jadi tidak akan ada lagi kasus missing bootable device atau blank hitam ketika kita kelupaan flashdisk masih menancap ketika perangkat dihidupkan. Karena perubahan-perubahan itulah yang memaksa kita perlu menyesuaikan bagaimana cara menyiapkan bootable device yang dikehendaki UEFI. Penyiapan bootable device untuk UEFI ini diwajibkan menggunakan apps/tools bantu, tanpa tools ini meski format ratusan kali dengan disc managment, mengarahkan boot ribuan kali hasilnya akan tetap sama, yaitu tidak terbaca oleh UEFI.

Membuat Bootable Device

       Untuk membuat bootable device yang suport BIOS Legacy dan UEFI, kita memerlukan toolkit yang bernma Rufus (link di bawah). "kenapa harus Rufus, toolkit lain bisa tidak?" saya memilih Rufus karena size kecil, portable, dan yang pasti halal karena freeware hahaha. Proses pengerjaannya juga lebih cepat dibanding toolkit lain sesuai klaim developer Rufus yang mengatakan proses lebih cepat 40% dari yang lain. Selain itu, Rufus sudah disertakan config yang lengkap dan bisa menyelaraskan config yang cocok sesuai jenis sistem yang ada dalam file ISO yang dimasukan. Berikut cara membuat bootable device untuk BIOS Legacy dan UEFI, baik dalam format MBR mau pun GPT.

Hal yang perlu disiapkan

  • Perangkat dengan OS Windows
  • File ISO master Windows atau live boot (Windows PE atau live Linux)
  • Flashdisk asli bukan KW/palsu
  • Rufus (yang saya gunakan dalam tutor adalah versi 2.17. Bagi yang menggunakan versi terbaru (3.5 up) akan ada sedikit perbedaan pada interfacenya, namun fitur sama, bahkan lebih sederhana dan dipermudah)

Membuat Flashdisk bootable

  1. Tancapkan flashdisk ke perangkat, pastikan flashdisk yang digunakan bukan KW/palsu, karena yang palsu dapat membuat coruppted files instalannya dan atau dukungan formatnya terbatas, misal hanya bisa diformat dengan FAT/FAT32 saja tidak dapat NTFS atau hanya mendukung skema MBR saja tidak bisa GPT.
  2. Jalankan program Rufus, maka akan otomatis terarahkan ke drive flashdisk agan atau jika drive yang terhubung lebih dari satu sebaiknya pastikan terarah ke drive flashdisk yang dimaksud agar tidak salah format dan tidak kehilangan data penting di drive lain.
    langkah-langkah mengatur Rufus untuk Membuat Bootable Device GPT atau MBR, UEFI atau BIOS (Legacy)
    Langkah-Langkah yang harus dilakukan
    Jika sudah ke drive yang dimaksud, selanjutnya langsung loncat ke Create a bootable disk using dan klik icon disk drive maka akan muncul jendela baru, browse file ISO instalasi yang akan digunakan dan klik Open.
  3. Setela file ISO terpilih, biasanya settings pada Rufus akan menyelaraskan system yang ada dalam file ISO yang dipilih, inilah mengapa kita langsung saja memasukan file ISO tanpa mengatur opsi lainnya terlebih dahulu.
  4. Berikutnya, pada Partition schame and target system type pilih sesuai keterangan berikut;
    • MBR partition scheme for BIOS or UEFI, dipilih apabila flashdisk akan digunakan untuk perangkat BIOS Legacy dan suport juga untuk mode UEFI dengan dukungan type skema hardisk MBR.
    • MBR partition scheme for UEFI, dipilih apabila flashdisk akan digunakan untuk perangkat khusus UEFI dengan skema partisi hardisk adalah MBR
    • GPT partition scheme for UEFI, dipilih apabila flashdisk akan digunakan untuk perangkat UEFI dengan type skema hardisk GPT. GPT merupakan skema partisi terbaru penerus skema sebelumnya (MBR), yang memiliki beberapa keunggulan terutama dalam hal dukungan jumlah partisi primary dan space yang besar. GPT hanya mendukung UEFI saja, tidak dapat digunakan pada firmware BIOS Legacy.
           Langkah inilah yang paling penting menentukan apakah flashdisk dapat digunakan untuk install ulang atau tidak, karena jika salah memilih antara MBR dan GPT maka proses install akan terhenti di pemilihan partisi target untuk meletakan sistem operasi (kalau di UEFI, karena support keduanya). Hal itu dikarenakan skema partisi flashdisk dengan skema partisi hardisk tidak bersesuaian, misalkan Setup installer dalam flashdisk sedang berjalan di skema partisi MBR maka sudah pasti Setup installer tidak bisa menyebrang untuk melekat/tersalin kedalam storage dengan skema partisi GPT.
           Jika sudah demikian, maka akan muncul error dan pemasangan sistem operasi tidak dapat dilanjutkan. Agan harus mengulangi pembuatan FD bootable agar sesuai, atau skema partisi hard disk nya yang harus dirubah. Untuk mengetahui cara mengkonversi/merubah skema partisi HDD/SSD agan bisa ke sini
  5. Sebelum klik tombol Start, pastikan pada opsi Quick format sudah terceklis agar tidak melakukan low level format sehingga proses format berjalan lebih cepat.
  6. Terakhir, klik Start untuk memulai pembuatan bootable device
  7. Tunggu hingga proses selesai (muncul tulisan Ready) dan flashdisk pun siap digunakan
NB*
  • Untuk yang akan membuat Flash disk live boot sampai dilangkah ke-3 sudah selesai, bisa langsung klik start. Karena Rufus sudah menyelaraskan settings yang diperlukan termasuk menentukan system dalam live boot akan berjalan di BIOS Legacy dan UEFI atau Legacy saja, semua menyesuaikan file ISO yang dimasukan. Tidak seperti membuat master install ulang yang mengharuskan kita menyesuaikan settings, khususnya Partition scheme yang akan digunakan. Partition scheme diharus sesuai dengan skema partisi hardisk milik agan yang berlaku sekarang, MBR atau kah GPT.
  • Untuk cara mengatur BIOS agar boot dengan dukungan UEFI atau mau memastika mode apa yang sedang digunakan, UEFI atau kah Legacy bisa baca postingan berikut
.

Update!!! Settings Rufus Versi 3.9 Above

       Penggunaannya kurang lebih sama dengan versi terdahulu, hanya saja di versi terbaru ini ada beberapa tambahan fitur seperti Advance drive propertise. Seluruh opsi pada fitur ini akan aktif semua hanya di scheme MBR. Prihal scheme, di versi terbaru ini keberadaan opsi config scheme sudah dipisahkan dari yang sebelumnya menyatu dengan Target system.
       Cara penggunaan Rufus menjadi begitu lebih mudah di versi yang baru ini jika dibandingkan pendahulunya. Meski opsi fitur semakin banyak dan dispesifikkan, akan tetapi semua sudah diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi pilihan konfigurasi yang saling bertentangan dan membingungkan. Kemampuan synchronous dari toolkit ini juga sangat membantu kita dalam membuat bootable device, begitu kita memasukan file ISO Windows (atau OS lainnya), Rufus akan langsung menyelaraskan konfigurasi yang akan digunakan sesuai dengan ISO OS dan mode firmware yang kita gunakan saat itu (Legacy/UEFI) dan tentu saja dengan scheme partition juga. Namun jika agan hendak beralih dari UEFI ke Legacy atau sebaliknya, maka agan perlu merubahnya secara manual.
Langkah-langkah membuat bootable flashdisk
  1. Kurang lebih sama dengan Rufus versi sebelumnya, silahkan simak langkah 1-2.
  2. Jika sudah, langsung saja agan klik SELECT untuk memasukan file ISO OS yang hendak digunakan, cari di mana agandan meletakan file ISO nya kemudian masukan.
    langkah-langkah mengatur Rufus versi terbaru (3.9) untuk Membuat Bootable Device GPT atau MBR, UEFI atau BIOS (Legacy)
    Urutan Langkah Pembuatan Bootable pada Rufus 3.9
  3. Setelah memasukan file ISO, Rufus akan otomatis akan mengatur Scheme partition, Target system, File system, hingga Cluster size. Sampai di sini sebenarnya agan bisa langsung saja ke langkah ke-5, yaitu klik Start karena semua config yang digunakan sudah disesuaikan dengan settings yang berjalan pada perangkat agan. Akan tetapi, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, jika agan hendak beralih, misal dari UEFI ke Legacy maka agan harus merubah pengaturannya secara manual. Agan cukup merubah pada nomor 3 yaitu Partition scheme, karena config yang lain akan otomatis mengikuti skema partisi yang kita pilih pada bagian ini. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
    • MBR, config Target system akan otomatis menggunakan BIOS (or UEFI-CMS), File system tentu saja akan menjadi NTFS (jika Windows, tidak dengan Linux family), Cluster size juga akan menggunakan config 4KB (4096 bytes).
    • GPT, secara default config Target system otomatis hanya akan dapat digunakan pada UEFI, File system secara default akan menggunakan Fat32, namun bisa juga menggunakan NTFS, akan tetapi nantinya flashdisk akan terbagi menjadi 2 partisi. Namun tetap sama-sama dapat digunakan untuk install OS. Cluster size akan berubah menggunakan config 8KB (8192 bytes).
    Jadi silahkan pilih di antara dua itu. Penggunaannya penjadi lebih simpel kan dari versi Rufus terdahulu?
  4. Terakhir, klik START untuk memulai proses pembuatan bootable device.
  5. Tunggu hingga selesai (READY), dan flashdisk bootable pun siap digunakan.
Link Rufus
Nama File Link
Rufus Official
       Demikian tulisan saya mengenai Cara Membuat Bootable Device GPT atau MBR, UEFI atau BIOS (Legacy) dengan Toolkit Rufus, apa bila ada yang kurang paham silahkan tanyakan di komentar, dengan senang hati saya coba menjawab. Kurang lebihnya mohon maaf.
Sutan S.
Sutan S. I was a shy person and full imagination also hopes to be realized.
Show comments
Hide comments

49 comments for "Membuat Bootable Device GPT atau MBR Untuk UEFI atau BIOS (Legacy)"

  1. Asslmlkum,mas sblum install bootable uefi,format hardisk apa harus sdah gpt atau dari mbr rubah dlu ke gpt baru install bootable uefi,,trmkasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumsalam wr. wb. tergantung gan, rekomendasinya sih GPT untuk UEFI, tapi ada kok opsi MBR juga ada opsi untuk UEFI, yaitu UEFI-CMS. tapi tiap mobo beda2 sih program Frimware UEFI nya, tapi kembali lagi lebih disarankan convert aja ke GPT. bukan di format gan tapi diconvert aja cukup kok pake AOMEI ga harus di format untuk merubah sekema MBR ke GPT. semoga menjawab. kalau masih bingung monggo tanyakan lagi :)

      Delete
  2. Ok mtursuwun mas e,mf newbie..oh y mas di menu bios ad opsi launch shell efi from system device mksudnya buat ubah mode legacy ke uefi stelah install bootable uefi atau bgmna mas,trmkasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. mode legacy/uefi di atur biasanya di menu BOOT. kalau EFI shell saya kurang tahu karena belum pernah pakai, sesuai namanya shell ini bisa dipakai buat memasukan command yang bisa mengatur Frimware juga, itu namun bisa jadi patokan bahwa BIOS kita dah suport UEFI mode.

      Delete
    2. Di menu boot ada opsi OS select di dlamnya ad UEFI BOOT tp ga bisa di ubah mas,sama sata mode jg ga bisa di ubah,,saya searching ga nemu",tolong bntuanya,sya jg sudh flash bios+ec,,sblumnya sya ucpkan trmakasih mas sudh mau mnjawb.

      Delete
    3. ga bisa diubah gimana maksudnya? sata mode jangan diotak-atik, tetap di AHCHI aja. ga ada hubungannya soalnya.

      Delete
    4. Ga bisa di ubah mksudnya ga bisa di klik mas, uefi boot Disable,,jd ngrubah ke Enable yg sya bingung soalnya ga bs di klik,,bios 1.02.15... EC 1.02.08... kira"msalahnya ap y mas?,

      Delete
    5. bisa hubungi aku fia sosmed, biar saya bisa lihat gambarnya

      Delete
  3. assalamualaikum
    mas apakah ada hardisk pakai mbr terus pakai uefi mobonya,kalo ada berati harus pilih mbr partition scheme for bios or uefi y mas


    trus maksud UEFI-CMS itu sama mbr partition scheme for bios or uefi ini y, soalnya tutorial di internet beda beda kadang ada CMS nya kadang gk,yg ada versi berapa mas

    terima kasih

    semoga kalo mas mo jawab ilmunya berkah
    wassalam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumsalam
      1. aaam tergantung sih mas, untuk saat ini kayaknya bisa sih karena saya beberapa kali menjumpai mobo UEFI yang masih mendukung fitur BIOS Legacy. tapi ga tahu juga mobo agan pyur/full UEFI atau UEFI yang masih mendukung BIOS Legacy. kalau pyur UEFI hanya akan bisa pakai GPT mas. tapi coba saja dulu. kalau memang gak bisa biasanya otomatis FD bootable nya gak akan kebaca di UEFI nya, jika pun kebaca saat dipilih utk boot akan mental balik lagi.
      Bener banget, untuk settingnya pilih yang MBR scheme for BIOS or UEFI atau MBR scheme for UEFI
      2. UEFI-CMS itu UEFI yang masih memiliki dukungan untuk fitur BIOS Legacy sesuai dengan namanya CMS (Compatibility Support Module). tanda Frimware mobo agan memakai UEFI-CMS adalah, biasanya di dalam menu Option atau Boot atau mungkin juga advance, bakal dijumpai opsi ENABLE atau DISBALE untuk dukungan BIOS Legacy.

      nah, jadi jika frimware mobo agan tidak ada menu itu dapat dipastikan full UEFI, maka pilih lah opsi 2 yaitu MBR shceme for UEFI, ini untuk Rufus versi 2.17 kebawah karena fiturnya yang masih dibedakan antara UEFI dengan UEFI-CMS. sedangkan jika agan memakai Rufus versi 3.5 keatas, opsinya sudah disederhanakan jadi cukup pilih MBR pada Partition Scheme, maka otomatis di Target System akan terpilih opsi BIOS (or UEFI-CMS). artinya bootable ini nantinya bisa bekerja di sytem BIOS atau UEFI yang masih memiliki dukunyan BIOS Legacy.

      semoga bisa dipahami...
      Wassalamualaikum

      Delete
    2. *ralat soal UEFI pyur cuma bisa pakai GPT. soal hal itu kayaknya tergantung vendor deh, ada beberapa vendor yang meski UEFI-CMS (punya enable/disable BIOS Legacy) ketika dukungan boot nya dipilih UEFI secara otomatis hanya mau booting dengan GPT, jiak dg MBR otomatis FD bootable ga kebaca di boot target (saya alami di laptop Asus berapa gitu, lupa serinya). tapi saya pernah instal di laptop HP dan Thosiba bisa pakai MBR di UEFI. jadi dicoba aja dulu :D

      btw kenapa pake MBR? bukannya lebih direkomendasikan GPT? banyak keunggulannya juga. apa mau dual boot dg linux/OS lain yang hanya suport MBR?

      Delete
  4. assalamu'alaikum

    terima kasih sebelumnya, penjelasannya detail dan mudah dipahami

    rencana ngak buat dual boot mas,tapi pengen belajar lebih tentang instal ulang soalnya kelihatanya mas itu banyak pengalaman

    dan mau tanya lagi mas sebenarnya ini masalah instal ulang mas mo nanya dipostingnya mas yang Mengatasi Notebook Acer One 14 Sulit Masuk BIOS dan Install Ulang ngk bisa jadi tanya disini

    1. mas diposting tersebut kalo gk bisa booting pakai fd katanya harus disable semua device boot termasuk hdd,terus nanti installan windows
    dari fd bisa kesimpen ke hd gk mas, karena hdd kan didisable,


    takutnya pas masuk ke pemilihan partisi gk ada karena hdd ke disable dan takut gk detek,atau kalau sudah ada tahap awal instal Windows seperti install now,dan pemilihan bahasa pasti hdd terdeteksi dan os dari bootable masuk ke hdd

    2. dan seklian buat postingan cara setting boot priority diuefi y mas, cara ngurutin fdnya


    3.terus scure boot di laptop acerku aktif jadi ini wajib dimatikan mas

    sebelumnyan minta maaf mas, ngerepotin dan

    terimakasih banyak mas, semoga ilmunya berkah

    wasalam

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikumsalam
      Alkhamdulillah kalau mudah dipahami :)
      hooo semangat gan, Alkhamdulillah sekedar tahu aja, pengalaman mah masih jauh sedikit.

      1. iya saya lupa mengkoreksi hal itu, terimakasih dah mengingatkan. kasusnya ternyata berbeda-beda tiap perangkat. waktu saya praktikan di laptop temen yg membuat saya harus menulis postingan tsb, itu berhasil tanpa kendala sampai dengan opsi memilih partisi dimana Windows akan diinstall.nah ketika proses penyalinan data dr bootable device ke HDD kan otomatis restart tuh. buru-burulah masuk ke BIOS lagi dan enable kembali HDD nya. sampai disitu selesai tinggal menunggu proses selesai. tapi saat saya menginstall laptop HP cara ini ga berhasil, HDD muncul tapi saat di menu memilih storage/partisi itu ada tanda warning (segitiga kuning), dan ketika di baca tertulis "device tidak dapat dipilih untuk menginstall Windows karena disabled oleh BIOS" kurang lebih gitu kata2nya. sedang kasus di Asus beda lagi (serinya lupa, intinya temen beli yg 2.x jtan lah, RAM cuma 2GB dan g bz upgrade krn onboard, lupa seri berapa). itu pas di menu pemilihan target install kosong ga ada device hardisk, yang ada nama FD yang dibuat bootable. entah itu pengaruh Windows nya atau krn laptopnya, krn kejadiannya ga urutan/bareng dan saya selalu update versi windows 10 ISO nya.

      tapi logikanya, yang dimatikan adalah hak untuk diakses booting bukan hak dibaca, otomatis perangkat harusnya tetap mengenali dan membaca hardware ini (hard disk). tapi kalau step ini terlewati ga masalah kok gan meski didisable, system akan ttp tersalin ke hdd dan hdd tetep bisa booting windows. namun jika kasusnya kayak saya di atas, di batalkan jg ga masalah, ketika di cancel (disilang) otomatis perangkat bakalan reboot mulai dari awal kaya kita baru pencet power, jd kita bisa masuk BIOS tanpa harus matiin paksa dulu perangkat kita.
      2. kalau di UEFI otomatis yg kebaca hanya device2 yg tersetting bootable, jadi di laptop saya sendiri bingung, karena hanya akan terbaca "Windows Bootable Device" jadi antara hdd dan FD jejer dengan nama yang sama, baru akan kelihatan ketika diarahkan selector ke WIndows Bootable Device dan tekan enter baru akan kelihatan mana HDD mana FD. tinggal arahkan selector ke urutan 1 terus tekan enter maka akan muncul jendela berisi list, nah pilih yg FD, otomatis akan bertukar tempat.
      paling simpel sih pake boot menu dengan hotkey, jd agan ga perlu masuk menu UEFI/BIOS, hotkey ini akan langsung membukakan menu boot. jadi langsung aja pilih FD dan tekan enter, otomatis booting ke HDD tanpa setting boot priority.
      yg saya tuliskan adalah berdasar UEFI CMS ya mas, yang UEFI beneran kaya PC mahal itu malah lebih sipel dan gampang.
      3. iya dimatikan dulu, baru kalau proses kelar diaktifkan kembali. sebenarnya fitur scure boot ini utk melindungi BIOS/UEFI utk tidak booting ke sembarang device yg terhubung. jd tujuan dimatikan agar kemungkinan berhasil booting ke FD lebih besar.

      Aamiin gan, semoga bermanfaat
      wa'alaikumsalam

      Delete
    2. assalamualaikum

      Alhamdulillah
      akhirnya nemu blog yg bisa menjelaskan dengan detail dan tidak pelit share ilmunya,mau nanya lagi nih mas

      1.mas ceritain pengalaman masalah instal ulang yg hdd gk detek dan yg kedetek fd bootable itu mas, setelah restart masuk bios terus hddnya dienable atau gimana

      2.mas kalo misal setelah install ulang mo balikin ke settingan default boot priritynya ke hdd langsung pencet f9 bisa gk mas,dulu waktu praktek disekolah balikinya manual soalnya dan gk tau fungsi sebenarnya untuk apa, sama esc itu kalau misal kita membatalkan semua settingan bioskan yg telah disetting ya

      3. dan mas pernah ngalami Required CD/DVD Device Driver is Missing gk mas,kalo pernah solusi terbaik biasanya diapakan

      4.hotkey laptop acer untuk menu boot f12 ya,terus itu masuknya pas mau booting kan

      5. gk enak kalo cuma nanya soal ilmunya aja,😁 kalo boleh tau mas itu asli orang mana mas,dan kerja atau kuliah

      terimakasih mas, jawabannya ditunggu

      wassalam

      Delete
    3. Wa'alaikumsalam

      alkhamdulillah tahu dan selo jadi bisa menyampaikan ke agan
      1. iya, mau ga mau harus diaktifkan. kalau ga, target install OS nya ga bakal kebaca (hdd)
      2. kalau balikin ke settings default, kalau di laptop saya ada di menu terakhir ( menu Exit) di sana ada macem-macem opsi salah satunya opsi configuration yang isinya save settings and restar, restart without save settings, dan load deafult settings. nah biasanya aku pakai opsi ini. btw untuk hotkey tombol fungsi (F1-F12) beda2 tiap laptop/PC, tergantung vendornya. Biasanya di tampilan bawah ada keterangannya, F1 dan F2 untuk apa, F5 dan F6 untuk apa, kalau ESC itu umum sama untuk keluar BIOS tanpa menyimpan perubahan/settingan apapun.
      3. Pernah, kua alami ketika install Windows pada BIOS Legacy menggunakan bootable FD Fat32. karena FD kw ga bisa diformat NTFS, meski berhasil booting pas mo install muncul muncul jendela mising Device Driver, n suruh browse driver. namun setelah ganti FD yg bisa diformat NTFS tidak begitu lagi.
      4. Setahuku iya F12, ya sama aja kayak kita mau masuk menu BIOS cuma tombolnya aja yg ditekan beda.
      5. Asli Brebes, alkhamdulillah masih kuliah
      sama2...
      wa'alaikumsalam

      Delete
  5. assalamualaikum

    eh kalau begitu kita terpisah jarak tapi waktu enggak mas, karena saya orang Jawa timur dan zona waktu masih sama wib��

    mau nanya lagi ya mas, kalau kita setting boot menu dengan hotkey itu,boot priority tidak berubah ya mas, maksudnya boot priority tetap ke hdd,tapi nanti bootingnya dari fdd atau cd bootable yg disetting di boot menu tersebut,kalau iya, terus apakah os dari bootable bisa keinstall ke hdd,
    maaf ya mas nanya terus soalnya saya cuma lulusan smk jadi ilmunya masih dangkal,dan pengalaman pun cuma sedikit, pasti nya kalah dari anak kuliahan �� yg langsung dididik oleh dosennya

    2.mas biasanya mas kalau download iso dari Microsoft langsung atau dari website biasa,kalau website biasa kasih tau alamatnya ya mas

    3. mas biasanya kalau idm masa waktunya habis itu kalau dihapus dan diinstall ulang kok masih disuruh masukin sn ya mas,apa kalau mau bisa digunakan dari awal harus dihapus semua registrinya, sebenarnya ada software idm reset tapi takutnya malah kena virus,dan kalau hapus registrinaya takut, karena kurang pengalaman nanti malah rusak windows nya, kalau pake revo aman gk mas,buat postingan dong mas

    terimakasih banyak mas responya cepet banget

    semoga sukses kuliahnya nya

    wassalam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumsalam
      1. Tentu ga beruba, namanya saja Boot Menu, jadi isinya cuma list device bootable. Ga seribet di menu BIOS. kalau di Boot Menu ga ada namanya boot priority, ada di urutan keberapapun FD mu cukup dipilih trs tekan enter, maka otomatis bakal boot kesitu. Tentu aja bakal bisa keinstall di HDD, ga ada bedanya. Ga ada hubungannya lulusan mana semua orang sama aja, yang membedakan cuma siapa yang tahu duluan. Btw saya kuliah juga tidak dijurusan IT, tapi di jurusan Pertanian.
      2. Saya lebih suka di Microsoftnya langsung. karena kalau dari luar kebanyakan ada yang sudah dimodif, atau polosan biasa tapi dikasih registry2 utk munculin nama org/team di menu system info. tapi ga selalu sih, kadang utk Windows versi baru (di situs resmi belom muncul) yg suka gitu. kalau di Website biasa, saya biasanya di Kuyhaa atau Gigiapurbalingga, kalau Bagas31 males maruk bgt iklannya. maaf ga bisa kasih link, tulis aja di google "download windows XX kuyhaa" nanti juga muncul.
      3. iya, harus dihapus semua sampai ke registry2nya. saya biasa pakai Revo. ya udah, nanti insya Allah saya buat postingan cara hapus bersih aplikasi.

      sama-sama, alkhamdulillah ada kesempatan aja mas. tp sorry kesempatan utk nulis mah belum dapet, karena utk membuat tulisan perlu juga buat gambar2nya agar mudah dipahami.
      Aamiin, terimakasih
      Wa'alaikumsalam

      Delete
  6. assalamualaikum

    o iya mas jadi tambah semangat cari ilmu dari masnya,kalau mas kuliah nya jurusan pertanian pelajaran/ilmunya install ulang ini dapatnya dari smk ya mas

    iya ditunggu postinganya mas,semoga lancar kuliahnya,jadi bisa lanjutin ngeblog biar ilmunya bermanfaat bagi orang banyak


    wassalam

    ReplyDelete
  7. Aslumukum Mas
    Mas saya mau tanya2 tentang BIOS mas
    Bisa minta sosmed yang bisa chat sekalian saya kirim gambar mas biar lebih jelas masalah saya mas

    Mohon bantuannya mas
    Ini wa saya mas
    082170910608

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikumsalam gan, oh iya silahkan. sosmed saya yang bisa dihubungi ada dipaling bawah, itu yang icon FB, IG dll. saya biasa on di FB dan IG

      Delete
  8. Asslamu alikum war. wab

    Saya punya laptop hp 240 G6, dengan partisi GPT saya sudah membuat boot gpt dengan rufus dan win 10,, setelah melakukan boot, boot tidak dikenali,, ada keterangan di fd il could not locate ' efi boot bootx64.efi' 14 not found ,,, mohon pencerahannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumsalam wr. wb.
      kemungkinan file bootable nya corrupted gan... pas buat bootable pastika aplikasi antivirus dll yg suka ngakses FD seenaknya dimatiin aja, terutama Semadav...
      terus coba buat lagi. utk mengecek file ISO aga yg corrupt atau gegara hal lain, agan bisa mount terlebih dahulu file ISO nya dan tengok didalamnya ada file bootmgr.efi ga, dan pas udah masuk FD file tsb ada juga ga?

      Delete
  9. Agan mohon di jwab problem saya
    Saya mau instal ulang laptop asus x441u msalahnya saat mengunakan file iso win 10 sizenya di atas 4GB sehingga FDnya di rufus tidak bisa di set fat32 otomatis dengan NTFS semntara laptop saya invalid saat mengunakan format NTFS.. mohon bantuannya agan

    ReplyDelete
    Replies
    1. mohon tidak merubah format system, NTFS atau pun FAT32 sesuaikan dengan config yang dilakukan Rufus, seperti pada petunjuk di atas. agan cukup menentukan schema apa yang akan digunakan sesuai seting Firmware pada perangkat agan, apakah BIOS Legacy atau UEFI/UEFI-CMS. selama menggunakan Rufus, file ISO 8GB (contoh Win AIO) sekali pun akan tetap bisa menggunakan FAT32. penyebab invalid nya mah karena kemungkinan agan tidak sesuai memilih partition scheme peruntukan mode BIOS pada laptop agan sehingga menolak untuk booting. Mohon dicek lagi, laptop agan menggunakan BIOS Legacy atau UEFI-CMS. Jika tetap berkendala, mohon diinformasikan secara detil gan, oke semoga membant 😊

      Delete
  10. Min mau tanya.. Apakah bootable usb bisa suport gbt mbr jadi satu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. sayangnya tidak bisa gan, karena MBR atau pun GPT merupakan skema dasar bagi storage dalam menentukan tata letak penyusunan data, struktur informasi di dalamnya, dan struktur informasi antara MBR dan GPT sayangnya sangat berbeda. Jadi jelas tidak bisa bersatu seperti kamu dan dia, mending temenan aja ya? wekwekwek. Jika bisa jadi satu, tentunya kita gak akan bingung dan repot saat install ulang harus pilih MBR atau GPT kan?

      Delete
  11. Assalamualaikum min mau tanya,kalau menggabung iso windows 32bit sama 64bit gimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumsalam gan. bisa, ada toolkit nya gan, tapi dari pada repot mending agan download aja langsung, namanya Windows AIO. Tulis saja di Google pasti ketemu. nah, cari deh yang 32bit dan 64bit jadi satu.

      Delete
  12. Assalamualaikum...

    mau nanya min, saya ada kendala saat mau buat bootable win 7 pake Rufus versi 3.6.
    setelah saya masukin Boot Selection nya (atau .iso) :
    - Partition scheme nya GPT ( udah bener)
    - Target System nya UEFI non CSM (udah bener)
    tapi di Format Options nya kok File System nya NTFS? ga bisa di rubah jadi FAT32.
    karna system mac saya ga bisa baca NTFS harus FAT 32.

    Mohon pencerahannya min...

    Terima Kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumsalam gan

      wah sayang sekali gan, GPT hanya bisa untuk UEFI dan UEFI mulai didukung system Windows itu dari Win 8.0, sedangkan Win 7 belum didukung. Sehingga Win 7 hanya suport Legacy BIOS bukan UEFI BIOS, sehingga dia hanya mau di NTFS, karena bootable Win di BIOS Legacy hanya mau format itu.
      Saran saya, Jika hendak memakai Win 7 gunakan MBR untuk BIOS Legacy. Atau jika ingin tetap UEFI, gunakanlah Win 8.1 (karena lebih setabil dibanding 8.0 dan lebih ringan dari Win 10)

      Delete
  13. Assalamualaikum...

    Mau Bertanya jika BIOS dalam keadaan shadowed. Cara recovery nya gimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikumsalam...
      wah saya kurang tahu gan, karena saya pribadi belum pernah jumpa hal tersebut. namun dari beberapa teks yang saya baca, dikatakan shadowed itu merupakan salah satu fitur di BIOS agan yang bisa diaktifkan/dimatikan. Jadi saran saya coba cari setting mengenai shadowed mode nya utk kemudian dimatikan. Namun jika mentok tidak ketemu, agan bisa pilih reset to default pada menu exit (umumnya), atau cara kasarnya adalah dengan mencabut sesaat batrai CMOS sampai BIOS benar2 kembali ke config default nya (biasanya 8-1 menit). semoga bisa terselesaikan gan...

      Delete
  14. Assalamu'alaikum
    Mas mau Tya kl boot priorty Utk HDDnya ga kedeteksi di bios gimana ya, padahal Utk storagenya udh terbaca terbaca 1Tb sy ganti ganti baru sm sj g muncul di boot priorty nya, hardisk sudah convert Gpt juga muncul malah fdisknya saja. Oh ya laptop sy Asus pure uefi ga ada legacynya kira2 kenapa ya? Mau install ulang jadi g bisa. Tolong pencerahannya ya. Terimakasih sblmnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. HDD nya ori apa referbus? dari beberapa kasus itu akibat pake hdd referbus, hdd nya jadi ga bisa buat bootable cuma bisa buat nyimpen. Tp kalau ori, mungkin kasus nya sama kayak di beberapa BIOS Legacy, yang perlu nge-add dulu device yang akan dijadikan media boot. Untuk caranya saya kurang tahu kalau di UEFI pure, tapi kalau di Legacy CMS/UEFI biasanya dengan masuk ke opsi HDD BBS Priorities, nanti pilih Boot Option #1 dengan ENTER, nanti keluar pop-up beberapa list storage yang terhubung, dan pililah device yang dimaksud. Nanti pas kembali ke menu Boot mesti Storage yang dimaksud akan muncul di list Boot Option Priorities. Intinya di BIOS ini perlu add manual utk masuk ke Boot Option Priorities, mungkin di UEFI agan juga demikian.
      BTW tunggu kejap, saya agak bingung dengan kata2 agan. HDD kebaca di menu Main, tapi di menu Boot ga kebaca? terus "Mau install ulang jadi g bisa" ga bisanya ga bisa pilih hdd pas di bagian pemilihan partition target (artinya dah boot ke FD dan tinggal instal, tapi di bagian ini yang muncul malah cuma FD nya), apa sama sekali ga bisa boot (ga mau ke FD mau pun ke HDD). mohon diperjelas

      Delete
    2. Ya boot priorty Utk HDD nya g kedeteksi yg ada cuma USB flashdisk utk install ulangnya, HDD nya terbaca di kolom storage nya BIOS aja, pusing sy utak Atik nih laptop, kl add manual gimana, kl ga salah minta file path kl Utk add manualnya, gimana cara nya

      Delete
    3. maaf baru bisa balas.
      gini gan, kalau di BIOS HDD lom kebaca di menu Boot itu wajar, karena posisi HDD belum berisi OS Boot Manager. Karena UEFI hanya akan membaca storage yg memiliki boot manager. Boot aja ke FD dan lakukan install seperti biasa, nah pas di opsi pemilihan partisi di Windows installer nya pasti HDD nya akan kebaca, justru bagian pentingnya di sini. Kalau di bagian ini si HDD ga muncul, barulah agan panik, ingat loh ini di Windows installer nya bukan lagi di BIOS.
      Nah kalau proses install selesai, barulah pasti di menu Boot nanti HDD bakal kebaca/muncul karena sudah memiliki boot manager di dalamnya.

      Delete
  15. Assalamualaikim mas

    Mau tanya, saya butuh usb bootable untuk netbook toshiba lawas saya. Awalnya krn krn gak tau partition scheme nya apa, pilih GPT di rufus. Eh gak bisa jalan coz di laptop lama ternyata pake MBR.

    Coba bikin lagi dari awal, pilih yg MBR di rufusnya. Tapi selalu gagal. Muncul pop-up Error, The device is in use by another process. Please close any other .....
    * [006880] C:\Windows\Explorer.EXE (r)

    Nah itu kenapa ya mas?

    Terima kasih sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. dari pesan warning nya, dapat dipastikan akibat ada program lain yang sedang mengakses flashdisk tersebut, disitu tertulis programnya adalah explorer (file explorer/manager file). Jadi baiknya ditutup dulu aja semua selain rufus nya. jika tetep, apakah agan memakai smadav/anvir lainnya? baiknya dimatikan saja. jika tetep juga, pinjem perangkat lain, karena kemungkinan itu ulah virus yang tetap mengakses flashdisk ketika hendak dikelola rufus.

      Delete
  16. mas, saya udah bikin bootable dengan GPT maupun MBR semuanya gagal ketika sampai di pemilihan partisi untuk windows... katanya "windows can not be installed in this disk, the selected disk has an MBR partition table. on EFI systems, windows can only be installed on GPT disks. " jadi masalahnya dimana ya? mohon bantuannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. mau diperuntukan untuk system apa gan, Legacy atau UEFI? UEFI juga dibagi lagi, ada yang CMS dan ada juga yang non CMS. "taunya dari mana?" ya agan tengok aja di settings BIOS nya yang aktif mana, Legacy atau UEFI, dan di opsi CMS akan di disable apa enable?
      saran saya, pakai mode UEFI non CMS (CMS di disable). jadi buat dulu fd bootable Win GPT untuk system UEFI (non CMS). habis itu, install Aomei Partition Assistant dan rubah skema ke GPT (cara bisa baca di tulisan saya yg lain). nah, abis itu langsung install ulang pake FD tadi.
      sebenarnya bisa sih tanpa rubah skema HDD, tapi biar enak aja, pake UEFI seutuhnya. toh skema GPT lebih unggul dari MBR.
      dari pesan yang muncul sepertinya FD agan pake skema GPT, sedangkan hardisknya MBR. kalau sama2 MBR harusnya bunyi pesan galatnya akan berbeda. kalau boleh bisa kirim fotonya ke kontak saya, biar saya bisa jawab yg lebih pasti. kalau ga mau repot kirim foto bisa lakukan saran saya di atas.
      semoga berhasil gan...

      Delete
    2. saya ceroboh tadi mas, drive C udah saya hapus karena pas mau instal ulang ada unulloacted disk 2 GB lalu rencana saya mau bikin drive baru sehingga 2GB tsb bisa saya masukkan ke drive C... jadi kalau mau ubah ke GPT pakai Aomei Partition Assistant udah gak bisa karena gak bisa akses ke windows nya...

      jadi untuk settingan MBR nya gimana? apa gara2 flashdisk saya yg GPT jadi gak bisa? harus cari flashdisk lain?

      Delete
    3. tentu saja masih bisa pake AOMEI gan... agan pinjam temen, install AOMEI terus buat aja AOMEI bootable. caranya, colok FD ke laptop/perangkat temen, terus buka app AOMEI nya. abis itu, klik menu Wizard, lalu pilih Create Bootable Media Wizard dan klik next pada jendela baru yang muncul. Nanti bakal berlanjut ke Jendela pembuatan Win PE, nah dijendela itu ada 3 opsi, pilih opsi yang buat bootable pake FD agan. abis itu klik proses. tunggu aja sampe kelar. jika udah, cabut fd dan colok ke perangkat agan dan boot ke fd itu. nah utk cara pakai harusnya udah tahu, kalau belum bisa lihat ke tulisan saya yang lain.
      GPT n MBR itu cuma skema gan, bisa dirubah2 dengan tool/aplikasi tertentu. kecuali fd agan KW, biasanya hanya bisa di MBR. coba perhatikan lagi di opsi2 di app Rufus nya gan

      Delete
    4. alhamdulillah sudah bisa mas, makasih banyak sarannya... btw artikel nya bagus2 mas, jarang ada yg pembahasannya sampai mendalam gini... tapi saya ada usul mas karena artikel nya panjang2, usul untuk per paragrafnya agak di kurangi kata2 nya, paling gak per paragraf 3-4 baris aja..jadi di mata tidak telalu pusing baca nya hehe... sbg balasan saya udah beberapa kali klik ad**nse nya mas , masih dalam tahap wajar kok jadi aman

      Delete
    5. alkhamdulillah, syukurlah gan...
      hahaha siaaap gan :D btw, sebenernya langkahnya singkat, hanya saja penjelasannya yang panjang. jadi kenapa harus pilih ini dan itu kan kudu dijelasin. oke gan, nanti saya pisahin tiap poin langkah dengan penjelasannya biar ga puyeng bacanya hehehe terimakasih atas masukannya.
      wah makasih banyak gan atas klik nya :)

      Delete
  17. Assalamu'alaikum gan, saya mau nanya nih. Kan saya baru beli ssd, udah kebaca storage nya, tapi di bios ga kebaca, jadi saya ga bisa mindahin boot prioritynya dari hdd ke ssd gan. Gimana solusinya ya tu gan ? Mohon jawabannya ya ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumsalam wr wb
      berarti agan udah migrasi OS? apa belum? setahu saya dulu migrasi OS tuh dilakukan langsung saat Windows boot ke HDD. nanti setelah proses kelar, otomatis si Windows dr hdd akan reboot dan boot masuk ke SSD. nah, saat ssd dah bisa boot harusnya sih baru kebaca di menu boot BIOS (mode UEFI). karena UEFI hanya akan membaca device yg bootable utk UEFI.
      nah kalau dah kebaca, di saya sih cukup di enter aja list botable no 1/awal (jika memang prioriti awal hdd, maka yg di enter hdd), nnt bakal muncul tuh hdd dan ssd, tinggal gulir aja ke ssd, dan enter kembali. nnt bakal tukeran. atau bisa pake F5/F6 (kalau di saya) utk naik turunkan posisi pd list.
      nah kalau dah beres tinggal format j system yang di hdd (sebenernya langsung format j malah bakal lebih simpel, ga perlu geser2 boot priority). semoga terjawab gan
      salam.

      Delete
  18. Terimakasih.. artikelnya sangat membantu

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama sama gan, terimakasih juga sudan mampir dan berkomentar :)

      Delete