Konvert Skema Partisi MBR/GPT Tanpa Kehilangan Data (Whitout Backup) | Box Markah IT
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Konvert Skema Partisi MBR/GPT Tanpa Kehilangan Data (Whitout Backup)

       Kehadiran firmware UEFI seiring berjalannya waktu menggeser perlahan eksistensi dari BIOS Legacy. UEFI hadir dengan pembaruan dan segudang fitur menjawab kebutuhan dari user untuk kontrol yang lebih advance dan UI yang lebih hidup. Berbarengan dengan diperkenalkannya firmware UEFI, mengekor dibelakangnya dihadirkan pula skema partisi baru, yaitu GPT (GUID Partition Table). Sekema partisi ini hanya didukung oleh firmware UEFI tidak dengan BIOS Legacy (Cara mengganti mode frimware bisa baca disable/enable UEFI/BIOS Legacy). Meski pun UEFI mendukung skema partisi sebelumnya (MBR), namun beberapa keunggulan dari skema partisi yang baru ini tidak dipungkiri sangat “worth it” untuk dipertimbangkan. Dibanding pendahulunya, GPT memiliki banyak kelebihan, diantaranya yaitu.
Icon Posting Convert skema partisi ke MBR/GPT atau sebaliknya
       Bagi agan yang sebelumnya menggunakan skema partisi MBR dan ingin beralih ke GPT, itu bisa dilakukan dengan cara mengkonvert/mengkonversi skema partisi. “Jika mengkonvert skema partisi, apakah saya akan kehilangan data dalam storage?” Tergantung tools yang agan gunakan, ada tools yang menyebabkan seluruh data hilang karena selain mengubah skema partisi ia juga melakukan format ulang pada storage. Namun tidak perlu khawatir, karena ada juga tool yang mampu merubah skema partisi tanpa harus kehilangan data-data didalamnya. Salah satu tool/program yang dapat digunakan adalah AOMEI Partition Assistant. Program ini tidak sepenuhnya gratis, agan perlu membeli lisensinya, namun agan juga bisa menggunakan masa trial dari program tersebut. Meski dimintai kode aktifasi ketika boot ke WinPE, agan cukup acuhkan saja, karena proses convert akan tetap berjalan normal. Selain mengkonvert scheme partition dari MBR ke GPT, AOMEI PA juga dapat digunakan untuk mengkonvert skema partisi GPT ke MBR. Karena mungkin perangkat agan ternyata tidak mendukung UEFI/UEFI-CMS atau mungkin tidak terlalu membutuhkan fitur unggulan dari skema partisi GPT, karena hanya menggunakan 1 storage yang tidak terlalu besar sehingga cukup 2-3 partisi primary saja, maka menggunakan skema partisi MBR saja sudah cukup. Agan bisa menggunakan tool ini untuk melakukannya.

Convert Scheme Partition Menggunakan AOMEI

Untuk cara convert skema partisi menggunakan AOMEI Partition Assistant adalah sebagai berikut.
  1. Install dan jalankan program AOMEI
  2. Maka akan tampil jendela program AOMEI seperti pada gambar. Tengok pada kolom kiri bagian bawah pada Disk Operations maka akan ada opsi “Convert to…”. Nah, jika storage agan menggunakan skema partisi MBR maka yang tampil adalah “Convert to GPT”, namun sebaliknya jika dalam skema partisi GPT maka yang tampil adalah “Convert to MBR”.
  3. Klik “Convert to...” untuk mengkonvert ke skema partisi yang berbeda dari skema partisi sekarang. Maka akan muncul jendela pop-up yang menanyakan apakah yakin untuk mengkonvert, klik Ok untuk melanjutkan.
  4. Memilih opsi untuk mengkonvert shceme partition
  5. Sampai di sini partisi belum selesai dikonvert. Perintah tadi akan tersimpan dan masuk dalam list Pending Operation. Untuk melanjutkan proses convert, klik pada opsi Apply yang letaknya tepat dibawah menu bar.
  6. Setelah klik opsi Apply maka akan tampil jendela Pending Operation seperti pada gambar, dan klik tombol Proceed untuk memulai proses. Program AOMEI akan mulai menyalin files dari system untuk membuat Windows Live Boot atau WinPE yang berisi program AOMEI Assistant Partition. Karena proses convert nantinya akan berjalan di bawah system WinPE tidak di bawah system Windows yang agan gunakan sekarang. “Kenapa?” karena dalam proses convert diharuskan storage/hdd tidak dalam kondisi diakses oleh OS atau program apa pun yang nantinya malah menghalang-halangi proses convert dan bisa menyebabkan kegagalan.
  7. Menerapkan opsi yang ditampung dalam Panding Operations yang sudah dipilih sebelumnya
  8. Jika proses building WinPE selesai, otomatis program akan memulai ulang system, dan booting ke WinPE yang telah dibuat tadi. Sampai di sini agan tidak perlu melakukan apa-apa lagi, karena program akan otomatis mulai mengkonvert setelah WinPE booting dengan sempurna.
  9. Tunggu hingga proses convert selesai, maka akan muncul jendela pop-up untuk meminta restart. Klik restart untuk memulai ulang system.
  10. Langsung masuk BIOS Legacy atau UEFI dan langsung lakukan install Windows karena system Windows yang sebelumnya tidak lagi dapat diakses untuk booting (kecuali agan sebelumnya memang menggunakan MBR di UEFI kemudian convert ke GPT di UEFI juga. Tapi jika MBR di BIOS Legacy ke GPT di UEFI atau GPT di UEFI ke MBR di BIOS Legacy wajib install ulang, karena beda frimware). Jangan lupa jika pindah firmware (misal dari UEFI ke BIOS Legacy, atau sebaliknya), saat install Windows agan harus menghapus partisi2 kecil seperti System Reserved (BIOS Legacy) atau 3 partisi kecil seperti Recovery dan 2 partisi tanpa nama (UEFI)
  11. Terakhir, install Windows sampai selesai. Enjoyed, skema partisi agan sudah berganti.
NB*
Pastikan agan sudah membuat/menyiapkan bootable installer Windows terlebih dahulu, karena ketika shceme partition berubah dari MBR ke GPT (atau sebaliknya) Windows/OS pada HDD tidak dapat diakses lagi. Sehingga agan tidak perlu pinjam laptop atau pergi ke warnet.
“Apakah wajib install ulang, tidak ada jalan lain?” Tidak ada, karena dengan berubahnya MBR ke GPT otomati agan harus merubah mode antara BIOS Legacy atau UEFI. Frimware (BIOS Legacy/UEFI) mobo yang berbeda tentu berbeda pula jalan eksekusi booting-nya. Namun, mungkin jika agan sebelumnya memang menggunakan UEFI-CMS pada skema partisi MBR, ketika berganti ke skema GPT mungkin saja Windows masih bisa diakses booting. Sekali lagi, itu hanya kemungkinan berdasar logika saya, karena saya belum mencobanya sendiri, hahaha.
Pernah saya mengkonversi skema MBR ke GPT dengan firmware perangkatnya ON pada BIOS Legacy, saya ingat betul. Saya juga sudah menyiapkan bootable FD karena setelah konversi mesti Windows yang lama tidak akan kebaca. Namun alangkah terkejutnya ketika konversi selesai awal-awal memang menunjukan “no bootable device” (biasalah warn ala-ala BIOS Legacy), selang beberapa saat ketika mau nancepin flashdisk tiba-tiba laptop mati dan nyala kembali dalam mode UEFI yang aktif dan langsung booting ke Windows. Saya pun bingung, saya cek jumlah partisi kecil untuk boot nya bener ada 3 (Recovery, System health, <no name>) yang sebelumnya hanya System Reserved doing. Hal itu terjadi ketika saya menangani laptop temen, mereknya Acer, namun entah lupa seri dan type nya. Mungkin perangkat agan juga begitu, hehehe.
Download AOMEI Partition Assistant
Nama File Link
AOMEI Partition Assistant Official
Silahkan pilih Download Freeware untuk menggunakannya secara gratis atau pilih try demo untuk mencoba versi yang dilengkapi fitur-fitur berbayar. Untuk versi tidak legal mohon maaf tidak dapat saya sertakan. Silahkan bisa googling atau langsung unduh ke Kuyhaa atau Gigapurbalingga (situs cukup aman, tidak rakus iklan dibanding yang lain menurut saya) Sekian tulisan saya mengenai Convert Scheme Partition MBR/GPT Tanpa Kehilangan Data (Whitout Backup), kurang lebihnya mohon maaf. Apabila sukar dipahami, silahkan berkomentar atau hubungi saya via social media, terimakasih sudah mampir
Sutan S.
Sutan S. I was a shy person and full imagination also hopes to be realized.
Show comments
Hide comments

Post a Comment for "Konvert Skema Partisi MBR/GPT Tanpa Kehilangan Data (Whitout Backup)"