Tips Merawat System Windows 7/8/10 Supaya PC Tidak Lemot/Lambat | Box Markah IT
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Tips Merawat System Windows 7/8/10 Supaya PC Tidak Lemot/Lambat

Komputer atau notebook sudah menjadi barang wajib yang selalu menemani kita sehari-hari dalam mengerjakan beberapa pekerjaan. Mulai dari pekerjaan office, tugas perkuliahan atau pun sekolah, hingga kegiatan pertanian sudah jamak dijumpai memanfaatkan kemampuan komputer dalam membantu meringankan pekerjaan, bahkan baru-baru ini kemajuan teknologi dimanfaatkan dalam menjembatani layanan pemerintah dengan masyarakat seperti yang di terapkan di Bandung. Komputer atau pun notebook, kita sebut saja PC untuk mempersingkat kata, memang sebuah perangkat yang diciptakan dengan tujuan untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia agar lebih ringan sehingga cepat terselesaikan dan menjadikannya lebih efisien. Performa PC yang kian hari semakin meningkat Seiring perkembangan IT yang begitu pesat menuntut performa perangkat keras bagus dan lebih cepat dalam menyelesaikan pengolahan data komputasi dengan konsumsi energi yang lebih efisien.

        Akan tetapi PC adalah benda ciptaan manusia yang kesempurnaannya tidak mutlak sampai 100% selalu ada kelemahan/celah atau bug yang perlu terus dikembangkan untuk menutup bug atau pun memperbaharui/penambahan fitur untuk meningkatkan efisiensi. Karena itulah seiring berjalannya waktu performa PC pasti akan mengalami penurunan seperti halnya manusia, entah itu dari segi software atau pun hardware mungkin juga dari perpaduan keduanya. Akan tetapi penurunan performa hardware biasanya berlangsung sangat lama, namun beberapa faktor juga bisa mempercepat atau memperlambat penurunan performa hardware, seperti cara penggunaan user, kesetabilan arus listrik dan kesempurnaan produk. Kedua faktor itulah yang paling besar pengaruhnya terhadap performa hardware PC.
Thumbnail post cara mengatasi Windows lemot dan menjaga performanya

Kita tepikan sejenak masalah penurunan performa hardware karena itu adalah hal yang mutlak pasti terjadi dan tidak bisa dicegah atau pun diperbaiki, perbaikan hanya menunda saja tetapi apabila sudah tiba masanya tetap saja kita harus menggantinya dengan yang baru, itu sudah menjadi kodrat konsumen hahaha, sesuai dengan bunyi hukum ekonomi "konsumen adalah kegiatan yang menurunkan nilai mutu dan nilai jual suatu barang". Lain hal dengan software, untuk software masih bisa dibujuk dan diakali. Kali ini saya akan membahas sedikit tips nih buat teman-teman cara mengakali atau mempertahankan performa komputer/laptop (PC) agar tidak lemot dan terus dalam kondisi optimal versi.
        Penurunan performa PC pada bidang software biasanya terjadi karena masalah OS itu sendiri atau pun karena kumpulan program aplikasi yang terpasang pada OS yang mempengaruhi kinerja OS atau antar aplikasi yang mengakibatkan hardware bekerja lebih keras akibat tuntutan program aplikasi yang terpasang, bisa juga akibat terhambat serpihan-seprihan data yang terbentuk dari aplikasi-aplikasi yang ada yang biasa kita sebut cache. Keberadaan cache bisa sangat membantu mempercepat pengolahan suatu data, akan tetapi disisi lain bisa sangat mengganggu proses komputasi jika cache itu sudah tidak lagi digunakan tapi masih di cadangkan oleh program yang bersangkutan, hal itu bisa memperlambat kinerja PC yang tak jarang menyulut emosi kita yang akhirnya dilampiaskan ke PC, hahaha. Selain masalah cache masih ada beberapa faktor lain yang menyebabkan kita naik pitam ketika kita di depan komputer yang akan saya ulik sebisanya :) dan berikut beberapa tips dari saya.

Menjaga performa Windows tips 1: Menertibkan aplikasi autorun

        Sering saya jumpai di laptop beberapa teman saya, bukan hanya beberapa sih tapi justru seluruh teman saya, merek memiliki program aplikasi autorun yang masya Allah banyaknya yang kategorinya tidak terlalu penting menjadi aplikasi autorun/auto-start. Aplikasi autorun adalah aplikasi yang otomatis dijalankan ketika Windows booting atau dinyalakan. Yang paling sering saya jumpai adalah Adobe application dan kawan-kawan, biasanya itu bagian dari Adobe Reader dan Adobe Photoshop kemudian ada juga aplikasi Skype, YM, bahkan si kampret Baidu PC Faster, .etc dan yang pasti semua itu terinstall pada laptop-laptop baru yang di install di konter atau outletnya langsung ketika kita membeli laptop. Program-program tersebut sebenarnya tidaklah penting jika harus otomatis dijalankan ketika Windows booting, yang harus diutamakan auto start adalah software driver perangkat keras atau periperal yang berperan penting dalam pengenalan dan pengoprasian perangkat keras yang tertanam atau include dalam PC/laptop agan dengan Windows atau system operasi. Program Adobe dan kawan-kawan yang auto start justru menghambat Windows dalam memuat driver-driver itu tadi, belum lagi Program Adobe dan lain-lain biasanya masuk kategori "Medium" sampai dengan "Hard" dalam pemuatannya oleh Windows sehingga memerlukan jeda waktu lebih lama hingga Windows ready atau siap digunakan sepenuhnya. Berikut tips dan langkah-langkah menyortir program aplikasi yang recommended dan haram (hahaha) otomatis runing ketika Windows boot.
Tips memanage aplikasi autorun:
  1. Agan buka terlebih dahulu daftar program aplikasi yang auto-start dengan cara klik kanan pada Taskbar dan pilih Task Manager kemudian pilih menu Autorun (Win 8-Up) atau press button Win+R dan ketik MsConfig pada jendela Run dan pilih menu Autorun (Win7)
  2. Pada Autorun pasti akan dijumpai beberapa nama aplikasi yang terinstall pada Windows agan, dari sini juga kita bisa mengetahui Windows kita terinfeksi virus atau tidak. Saran saya jika memang agan tidak memasang aplikasi yang wajib auto-start maka matikan saja semua kecuali driver Windows (cara membedakan driver atau bukan bagaimana?), cara membedakan driver atau bukan adalah dengan mengenali perangkat agan sendiri, maksudnya dengan mengetahui segala hal yang ada pada perangkat agan mulai dari tochpad, Prosesor, VGA, Sound Card, hingga WLAN adapter. Kenapa? Karena di driver-driver itu tadi akan tertera nama vendor atau company yang membuat hardware tersebut otomati agan akan mengenali itu adalah driver yang wajib/recommended autorun/auto-start. Untuk aplikasi-aplikasi yang terinstall juga pasti ada nama penjelas ketika di menu autorun, jadi agan tidak perlu panik dan bingung :D
  3. Terakhir tinggal agan eksekusi mana yang recommended mana yang haram untuk auto-start, biarkan Enable untuk yang recommended dan Disable untuk yang haram. Untuk aplikasi yang wajib auto-start seperti contohnya jika agan melakukan modifikasi atau mempercantik tampilan windows dengan tema-tema menarik dari devainart (misal) yang membutuhkan theme patcher seperti UXThemePatcher, Aeroglass, Rainmeter, dll maka silahkan agan biarkan saja aktif agar bisa berjalan otomatis ketika nanti Windows booting
NB*
Selain dari Task Manager atau pun Ms Config kita juga bisa memilah-milah program autorun dengan aplikasi pihak ke-3 seperti CCleaner, bahkan di CCleaner kita bisa memanage aplikasi yg terpasang di shall explorer akan ditampilkan atau tidak dengan mengaturnya di kolom panel Tugas Terjadwal.

Menjaga performa Windows tips 2: Menentukan aplikasi yang dibutuhkan

        Sekali lagi ini akibat konter atau outlet ketika anda menginstall Windows, biasanya setelah terinstall Windows diinstall pula aplikasi tetek-mbengek (segala rupa) yang agan sendiri tidak tahu kegunaannya atau tahu namun tidak dibutuhkan karena sudah terwakili oleh sebuah aplikasi yang lebih komplit. Selain memakan space hard disk, banyaknya aplikasi yang terinstall di Windows juga menjadi faktor penyebab melambatnya kinerja Windows. Karena walau pun aplikasi itu tidak berjalan windows tetap harus mengindeks dan menyimpan informasi indeks mengenai lokasi file-file dalam piringan hard disc tak terkecuali files bagian-bagian dari suatu aplikasi yang terinstall dalam Windows. Data indeks ini sangat dibutuhkan oleh system operasi dalam mempercepat pencarian suatu file atau eksekusi files di dalam cakram keras atau hard disc, akan tetapi jika agan memakai penyimpanan berupa SSD bukan lagi penyimpanan konvensional berupa HDD, mungkin agan tidak perlu terlalu merisaukan hal tersebut karena dikabarkan system operasi Windows khususnya tidak perlu data indeks files yang ada pada penyimpanan SSD untuk mempercepat system dalam mengakses files yang dimaksud/akan dieksekusi sebab SSD seutuhnya solid tidak ada bagian yang bergerak, sedangkan hard disk memiliki komponen dinamik berupa piringan/cakram yang terus berputar dengan kecepatan sekian RPM, logikanya ketika agan memasukan DVD-RW dan flash disk berisi files yang sama manakah yang akan lebih cepat terbaca oleh Explorer, flash disk bukan? Karena system membutuhkan waktu hinga disc dalam kecepatan tertentu dan system juga membutuhkan waktu untuk membuat file dump mengenai data yang ada di cakram. Ya, mungkin jika agan punya perangkat dengan spesifikasi yang luar biasa mungkin itu hal yang sepele akan tetapi jika tidak, apa salahnya membenahi PC kita?
        Untuk cara menghapus aplikasi yang terinstall di PC pasti sudah pada tahu kan? Kalua belum tahu kebangetan sekali :v (3 dari 10 teman saya ngerti cara menghapus aplikasi Windows yang baik dan benar itupun saya ajari, tapi tak tau sih mungkin yang bukan teman saya malah bisa semua :v hahaha) kebanyakan hanya menghapus shortcutnya saja atau ada juga yang menghapus shortcut dan folder aplikasinya di folder Program Files, hal itu belum cukup untuk menghapus aplikasi tersebut dari perangkat kita malah mungkin akan menimbulkan masalah lain karena aplikasi itu masih memiliki registry dan masih tercatat sebagai aplikasi yang terpasang di perangkat kita sedang keberadaan file-file aplikasi tersebut sudah hilang, apps yang diuninstall secara benar melalui Uninstall a Program saja masih menyisakan file-file dan register apa lagi yang demikian malah memperburuk system.
Untuk cara menghapus aplikasi pada Windows yang baik dan benar agan bisa melakukan hal berikut:

  • Masuk ke Control Panel >> Program >> Uninstall a Program >> dan uninstall app yang akan dihapus
  • Atau bisa juga dengan menggunakan uninstaller pihak ke-3 seperti Revo Uninstaller, IObit Uninstaller. dan sejenisnya. Untuk memperoleh hasil uninstalling yang lebih bersih silahkan gunakan aplikasi pihak ke-3 seperti di atas atau aplikasi andalan agan sendiri (namun tidak 100% bersih tetap ada 2-3 files yang tersisa terutama di folder user dan registry yang perlu kita hapus secara manual)

Menjaga performa Windows tips 3: Membersihkan junk files

        Cache adalah file-file yang dibuat oleh proses yang dilakukan system atau apps yang berisi tentang informasi-informasi mengenai suatu files yang berguna untuk mempercepat system atau apps dalam mengakses atau membaca files itu lagi nanti atau jika itu hasil cache browser maka itu untuk mempercepat proses loading suatu halaman yang pernah atau sering diakses karena browser hanya perlu memuat data updateannya saja sedang template, kerangka halaman dan informasi yang tidak perlu pembaruan bisa dimuat kembali oleh browser. Kurang lebih demikian, penjelasan berdasarkan apa yang saya tahu jika salah mohon diingatkan.
        Ketika Windows agan sering close program, Windows membuat file dump yang ukurannya variatif tergantung tingkat keparahan kesalahan yang terjadi. Sayangnya kebanyakan dari kita tidak bisa (saya sendiri tak terlalu mengerti) membaca file dump tersebut untuk melakukan trouble shoting mengenai masalah yang terjadi padahal informasi yang dicatat sangat lengkap dan ukuran file dump juga lumayan sensasional. Dan coba bayangkan jika terjadi masalah lebih dari satu kali, maka jumlah files dump sesuai banyaknya masalah yang terjadi. Memang sampai sekarang yang saya tahu file dump itu tidak akan dibaca Windows dalam proses perbaikan meski dalam koneksi internet sekali pun, justru Windows yang mengkoleksi files dump agar kita yang membaca dan mengetahui apa sakit yang diderita si Windows :LOL: files dump yang useless karena kita dummy user yang tidak mampu membaca files dump maka kita perlu sesekali membersihkan files tersebut untuk sedikit melegakan space hard disk, dan masih ingatkan tentang index file? Ini juga sedikit membantu.
        Log kejadian Windows adalah informasi yang dibuat otomatis oleh Windows ataupun manual oleh user dalam bentuk restore point ketika melakukan modifikasi (perubahan akibat penambahan atau penghapusan aplikasi) untuk jaga-jaga misal terjadi suatu kesalahan akibat modifikasi tersebut. Log Windows juga sering menjadi target virus untuk mempertahankan keberadaannya agar tidak mudah dihapus, namun Log Windows ini sebenarnya sangat bermanfaat sebagai solusi perbaikan system tanpa harus menginstall ulang system Windows. Sebenarnya ini tidak harus dihapus karena otomatis system akan membuang restore point yang lama dan menggantinya dengan yang baru apabila persentase space yang tersedia sudah penuh (biasanya 3% - 5% dari kapasitas partisi utama) akan tetapi jika kejadiannya Windows anda sudah terinveksi virus sangat recommend banget untuk menghapus seluruh restore point dalam langkah pemberantasan virus tersebut.
Untuk cara menghapus Log Windows cukup kita buka Control Panel >> System and Security >> System, lihat panel kiri dan klik System Protection. Kemudian klik Configure dan klik Delete pada Delete all restore points for this drive.
        Atau bisa juga dengan menggunakan aplikasi tambahan seperti CCleaner dengan cara checklist pada Log kejadian Windows agar Log kejadian Windows masuk dalam daftar pembersihan.
Windows update adalah file-file yang di unduh oleh Windows sesuai ketersediaan pembaruan yang ada di database pusat (microsoft). Ketika proses installing berlangsung biasanya windows akan mencadangkan apa-apa yang diperbaharui dari proses tersebut dengan maksud memberi kesempatan user untuk bisa rolling back (membatalkan) suatu saat jika merasa tidak cocok dengan update tersebut atau system mengalami masalah dengan update tersebut. Akan tetapi jika tidak ada masalah apa pun dan user nyaman kita bisa menghapus cadangan tersebut dengan maksud untuk mengefesienkan space dari HDD.
Untuk cara menghapus cadangan sisa update Windows kita bisa lakukan hal berikut:
  1. Pertama kita klik kanan pada partisi Windows (umumnya adalah C: ) dan pilih Properties >> klik pada Disk Cleanup
  2. Tunggu beberapa saat sampai proses scanning selesai hingga muncul jendela Disk Cleanup
  3. Lalu klik pada Clean up system files dan tunggu kembali hingga proses scanning selesai maka akan muncul kembali jendela Disk Cleanup
  4. Terakhir beri checklist pada kolom Windows updates cleanup, klik Oke dan tunggu hingga proses selesai
  5. cara ini juga bisa kita gunakan untuk menghapus sisa sistem operasi terdahulu yang tersimpan di folder Windows.old ketika kita menginstall ulang Windows.

Menjaga performa Windows tips 4: Membersihkan dan memperbaiki registry

        Apa sih registry itu? Registry di sini registry yang ada di system operasi Windows, Registry adalah merupakan pusat database yang menyimpan pengaturan dan konfigurasi mengenai apa saja yang ada pada sebuah sistem operasi mulai dari konfigurasi mengenai system operasi itu sendiri hingga aplikasi-aplikasi yang terpasang di dalamnya bahkan files excutable seperti exe, msi, dll, dan lain-lain akan tercatat mengenai file dan lokasi file tersebut. Untuk lebih jelasnya Silahkan Tanya mbah google karena saya sendir tidak begitu mengerti tentang penjelasan yang lebih spesifik dari registry di OS Windows ini.
        Sering kali kita menghapus aplikasi atau memindah-mindah files baik file excutable atau pun non-excutable dari C: ke D: / E: demikian pula sebaliknya, maka Windows akan mencata lokasi files tersebut baik lokasi baru maupun lokasi sebelumnya. Perlu diketahui Ketika Windows di nyalakan database yang pertama dimuat dan si registry ini yang punya wewenang apa-apa yang harus dilakukan dalam menjalankan system operasi Windows dan system operasi tidak sama seperti orang yang menaruh barang di kamar 5 maka Ketika akan mengambil langsung membuka di kamar 5, sedang OS ini harus membuka tiap-tiap kamar untuk menemukan benda yang dimaksud sehingga itu akan memperlambat proses. Mungkin begitu logikanya, yang lebih tahu mohon bagi-bagi ilmunya :).
Untuk cara membersikan register using atau pun menambal register yang rusak karena kesalahan user atau mungkin akibat serangan virus bisa mencoba apps berikut;

  • CCleaner dari Piriform, yaitu dengan menggunakan menu Registry dan Pindai masalah dan klik Perbaiki masalah terpilih jika pemindaian sudah selesai, kita bisa abaikan permintaan back-up registry dengan klik lagi Perbaiki semua masalah.
  • Registry Cleaner dari Auslogic, sama seperti sebelumnya kita diharuskan memindai terlebih dahulu dan bersihkan register-register yang sudah tidak digunakan
  • Advance System Care dari IObit, app ini selain menghapus register yang using ASC juga dapat memperbaiki register-register yang hilang atau rusak akibat virus atau kesalahan user. Untuk caranya tinggal agan masuk menu Registry dan lakukan scen kemudian Fix Registry untuk membereskan semua masalah registry yang terdeteksi oleh ASC.

Menjaga performa Windows tips 5: Menentukan file yang perlu/tidak di Partisi C (System)

        Partisi utama pada system operasi Windows biasanya adalah partisi C: dan saya anggap semuanya demikian :) namun entah jika agan melakukan dual boot mungkin OS nya tidak hanya di partisi C:. Sering saya jumpai pada laptop atau pun computer teman-teman saya, mereka menaruh dan menyimpan files di partisi C: padahal space partisi D: atau E: masih banyak. Hal itu dilakukan biasanya karena malas memindahkan dan mengelompok files mereka terutama file-file hasil dari downloading biasanya akan dibiarkan di folder download, apa lagi jika mengunduh files menggunakan IDM yang otomatis dikelompok-kelompokan berdasarkan jenis/format files atau dengan torrent downloader yang otomatis dibuatkan folder-folder terpisah tiap-tiap file yang terdownload membuat kita keenakan nyampah di partisi utama. "biasa ajalah tidak ngaruh apa bedanya coba naruh files di C/D/E kan kalau install apps juga masuk ke C:" ya terserah pribadi masing-masing enaknya bagaimana, namanya juga usaha increase performa PC yang down. menurut saya penjelasannya begini, kebanyakan dari kita hanya mampu membeli hard disc/HDD sebagai memori penyimpanan utama yang harganya lebih ramah kantong dari pada Solid State Drive/SSD yang harganya bikin perih mata. Back to topic, penyimpanan konvensional seperti HDD sangat mengandalkan perputaran cakram dan bayangkan header HDD yang mondar-mandir dan lamanya cakram berputar dalam top RPM saat harus mencari files system yang tertimbun files lain ketika booting. Hal itu pernah saya alami ketika masih awam sekali mengenai PC/laptop, saya sering nyampah di partisi C: dan kebetulan Windows saya tidak memiliki partisi System Reserved jadi files booting tersimpan menyatu dengan system di partisi C: dan lama kelamaan waktu booting dan ready Windows semakin bertambah hingga suatu ketika malah terjadi gagal booting dan untungnya dapat kembali booting secara normal dengan cara dimatikan paksa terlebih dahulu dengan press and hold power button dan nyalakan kembali, hal tersebut akan mematikan fitur fast boot (Windows 8/8.1/10). setelah berhasil masuk dekstop saya langsung defrag dan optimize partisi C: dan hasilnya booting tidak tersendat lagi, dari situ saya tarik kesimpulan file-file yang saya simpan di C: punya pengaruh terhadap kesalahan tadi karena defrag dan optimize adalah perintah untuk menata data-data pada tiap-tiap sektor HDD sesuai tingkat kepentingan (system atau bukan) yang harus dibaca lebih dahulu ketika perangkat pertama kali dinyalakan. "masa bisa ketimbun kan tiap sektor paling ukurannya berapa Bit sih?" sekali lagi komponen utama HDD adalah cakram yang aktif bergerak dan sangat sulit untuk untuk meletakan file pada sektor-sektor secara urut karena misal ketika kita mendownload selan menyimpan file hard disc juga harus melakukan tuga membaca data lain atau files system, page file, aplikasi ini dan itu yang disimpan sementara di RAM ketika perangkat dimatikan files dan konfiguras-konfigurasi yang tersimpan akan disimpan kembali ke HDD secara serentak, itulah mengapa ada istilah Defrag dan Optimize di system operasi Windows yang berguna untuk menata data-data dalam cakram HDD.
        Jadi saran saya benahi file-file dalam perangkat kita, lagian hal itu selain membuat files tertata rapi tapi juga mempermudah kita dalam pencarian untuk menemukan file-file yang diinginkan.

Menjaga performa Windows tips 6: Defrag dan optimize disc

        Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, Defrag adalah tools yang ada pada Windows yang berguna untuk menata data-data dalam piringan HDD agar peletakan file urut pada tiap sektornya dan disesuaikan untuk memudahkan pembacaan. Dan Optimze disc adalah proses untuk mengoptmalkan disc dalam mengeksekus file-file mana yang serimg kita buka atau akses, files yang sering dibuka akan lebih cepat dalam penyajiannya di dekstop. Di Windows fitur tersebut disatukan hanya menjadi Optimize saja, namun di apps pihak ke-3 seperti di Disc Defrag dari Auslogic Defrag dan Optimize dibedakan.

Untuk cara Defrag dan Optimize disc agan cukup membuka File Explorer >> klik kanan partisi C:/D:/E: >> Properties >>  klik Optimize pada Optimize and defragment drive >> klik Optimize atau klik Analyze untuk mengecek persentase fragmanted. Untuk Defrag dan Optimize dengan aplikasi pihak ke-3 caranya tidak terlalu jauh berbeda.
NB*
  • Pastika terseda cukup daya ketika akan melakukan Defrag dan Optimize bahkan di aplikasi Smart Defrag dari IObit mau berjalan jika laptop kita tersambung dengan Charger (tergantung level batre) 
  • Lakukan defrag paling sering seminggu sekali, Recommend sebulan sekali atau tergantung persentase fragmanted dari partisi (recommend min 8%) 
  • Jangan sok rajin dengan terlalu sering defrag sesuaikan resep di atas !!!

Menjaga performa Windows tips 7: Membrantas virus

        Mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita dengan yang hal yang bernama Virus. Orang-orang awam pasti bertanya-tanya loh kok bisa laptop, komputer, dll bisa terkena virus? Apakah virus yang menyerang laptop sama seperti virus-virus yang menyerang makhluk hidup? Apakah bentuk-bentuk dan cara berkembangbiak Virus laptop sama sepert dipelajaran Biologi? hahaha tentu "virus" laptop dan virus sesungguhnya tentu berbeda, silahkan buka lagi buku pelajaran Biologinya. Virus dipelajaran Biologi mengatakan "Virus hanya mampu hidup dan berkembangbiak di organel/organisme yang masih hidup dan tidak bisa hidup di media agar-agar" tentu itu sangat berbeda dengan virus yang menyerang PC, laptop, dan gadget kita yang jelas-jelas benda mati. Virus dalam ilmu Biologi dikatakan sebagai peralihan dari benda mati ke makhluk hidup dan bersifat merugikan dengan kemampuan berkembangbiaknya yang luar biasa, hampir mirip dengan pengertian virus dibidang IT yaitu sebuah program jahat yang sengaja dibuat oleh sebuah kelompok atau personal dengan maksud dan tujuan tertentu dan bersifat merugikan karena akan mencuri data atau menghilangkan atau merusak system perangkat yang terinfeksi. Jadi, jelas virus komputer sangat berbeda dengan virus sebenarnya karena virus komputer sengaja dibuat tidak serta merta terbentuk sendiri sedangkan virus sebenarnya terbentuk secara alami dengan vaktor tertentu.
        Virus yang sering menyerang Windows banyak sekali macamnya dengan kerusakan dan kerugian yang berbeda-beda pula, ada yang merusak system, memperlambat kinerja dan menghabiskan space penyimpanan karena terus menggandakan diri, ada juga yang mencuri data dan informasi dari PC korbannya (seperti virus yang dibuat USA untuk mencuri data negara-negara pesiang dengan DNA yang terus dikembangkan), malah ada virus yang menampilkan iklan-iklan biasa hingga porn* ketika yang terinfeksi berselancar di internet yang basa disebut Adware. Virus menginfeksi dari perangkat satu ke perangkat lan yang paling sering saya jumpai adalah melalui media flash disk atau memori portable lainnya, justru yang dari internet malah jarang karena website pati memiliki antivirus juga yang terinstal di servernya terkecuali jika kalian suka mengakses deepweb dan terkecuali juga dengan program Adware. Adware biasanya menginfeksi mereka-mereka yang tidak bisa mendownload di situs-situs yang berbau download dan pelanggaran hak cipta, alhasil files tidak dapat malah terinfeksi adware.
        Oke cukup basa-basinya, berikut tips melenyapkan virus dari PC kita dan memperbaiki system dan registry yang rusak oleh virus tersebut. Akan tetapi cek terlebih dahulu apakah PC kita terinfeksi virus atau tidak.
Ciri-ciri Windows terkena virus
  • Kinerja PC melambat
  • Semakin melambat jika terhubung ke internet
  • Muncul iklan-iklan ketika browsing (adware, termasuk home browser yang berubah)
  • Muncul list program autorun dengan nama aneh dan tanpa ada nama Publisher
  • Muncul CMD dan atau Windows PowerShell di list program autorun
  • Ada program dengan nama aneh yang berjalan di taskmanager
  • Muncul 2 Explorer (atau mungkin satu) dengan konsumsi RAM yang sedikit dan jika dilihat di C:\Windows\Explorer.exe maka ukuran file Explorer sangat kecil dibanding yang aslinya 2,xxMB
  • Pesan UAC (User Account Control) akan mati meski agan mengaturnya ke Always notify
  • Files di flash disk berubah menjadi shortcut setelah dihubungkan ke PC dan atau muncul folder Recycle Bin
  • Muncul folder Recycle Bin di semua partisi C:, D:, E: (Recycle Bin yang asli ada lambang absolut seperti $Recycle Bin dan foldernya tersembunyi)
  • Dan lain sebagainya
NB*
Tidak semua virus akan menunjukan semua gejala yang dituliskan diatas mungkin hanya 3, 4, 5 karena masing-masing virus akan menunjukan gejala yang berbeda-beda
Setelah terdiagnosa dan PC kita benar-benar terkena virus maka kita bisa mencoba cara-cara berikut untuk melenyapkan virus dari PC kita.

Cara melenyapkan virus dengan antivirus (with Windows)

        Jika kita sudah punya antivirus dan dirasa itu hanya virus biasa yang tidak sampai menginfeksi program maka kita cukup lakukan hal berikut:
Kita hapus semua sampah dan cache (dengan maksud mempersingkat waktu scen nantinya)
Hapus semua restore point Windows, lihat cara sebelumnya di atas (dengan maksud memperkecil kemungkinan virus itu akan kembali dengan memanfaatkan restore point, mungkin banyak yang mengatakan "cukup restore pont Windows ke tanggal sebelum terinfeksi maka akan normal kembali", sekali lagi itu tidak mempan lagi, si pembuat virus juga punya mata dan telinga yang terus belajar dan terus memperbaharui virus buatannya, justru sekarang restore point lah yang sasaran pertama dari si virus)
        Jika sudah, restart Windows dan masuk ke Safe Mode dengan menekan F8 ketika akan booting
Kemudian Setelah berhasil masuk Safe Mode, jalankan antivirus andalan agan (sangat tidak direkomendasikan menggunakan Smadav) dan scen full system
Setelah beberapa menit/jam hingga scen komplit kita akan menjumpai beberapa file-file yang dianggap virus oleh antivirus, periksa terlebih dahulu dan pastikan dokumen-dokumen penting yang mungkin terinfeksi tidak masuk di daftar tersebut jika pun masuk segera selamatkan dan silahkan cari d google cara menormalkan kembali dokumen yang terinfeksi
        Jika sudah dianggap benar-benar semua list file-file itu virus maka silahkan hapus semuanya
Setelah selesai restart dan booting kembali ke Windows Normal
NB*
Jika antivirus agan punya fitur booting scen lebih baik gunakan fitur itu dibanding scen melalui Safe Mode, yang saya tahu fitur booting scen ada di antivirus Avast

Cara melenyapkan virus dengan antivirus (with-out Windows)

        Apabila cara diatas tidak berhasil kita gunakan cara berikutnya, kita pindai atau scen menggunakan live CD/FD. Keberadaan virus yang terus diperbaharui pembuatnya kian lama semakin susah dimusnahkan dari system Windows, si pengembang terus memanfaatkan titik-titik Windows yang harusnya bermanfaat bagi user malah menjadi kelemahan/bug. Bahkan antvirus yang harusnya memberantas mereka malah menjadi tempat sembunyi dan membodohi user dengan hasil scen palsu jika sudah terinfeksi. Menjengkelkan memang, mencari uang dengan cara menyusahkan orang lain. bagaimana tidak? Mereka membuat adware, virus, dan sejenisnya yang memunculkan iklan-iklan yang tak senonoh diberbagai laman yang kita akses, mencuri data hingga merusak system. Merka memperoleh uang dari iklan-iklan, dari lisensi antivirus yang mereka buat untuk menjinakan virus mereka sendiri, bisa juga dengan menjual informasi-informasi yang mereka curi, bukankah itu licik?
        Back to topic, karena beberapa fitur-fitur pada Windows kemungkinan dimanfaatkan oleh virus, maka perusahaan atau develop antivirus pun mengembangkan antivirus ciptaan mereka agar lebih fleksibel dan efisien juga ampuh pastinya yaitu dengan cara membuatnya dapat dijalankan tanpa harus masuk Windows yaitu dengan live boot. Hampir sama memang dengan cara scen boot, akan tetapi kalau scen boot masih ada resiko karena kemungkinan antivirus sudah terinfeksi sebab antivirus tersebut sudah terpasang sebelumnya di Windows kita yang sudah terinfeksi. Antivirus live boot yang saya gunakan adalah Bitdefender, antivirus bengis ini sangat kejam dalam memberantas virus namun, lebih berat dari antivirus-antivirus lain ketika berjalan di Windows. Dan si bengis ini ada juga versi live bootnya jadi jangan khawatir jika agan mempunyai perangkat berspesifikasi rendah. Berikut langkah-langkah dalam penggunaannya.
Membuat antivirus live boot:

  1. Unduh file ISO Bitdefender dan Rufus (flash disk) atau Imgburn (CD) terlebih dahulu
  2. Jika sudah sambungkan flash disk (back-up terlebih dahulu isinya) dan jalankan aplikasi Rufus
  3. Kemudian klik icon "click to select..." dan browse file ISO Bitdefender yang tadi diunduh
  4. Terakhir, klik start untuk memulai proses
  5. Tunggu hingga selesai dan flash disk pun siap digunakan
NB*
Lakukan langkah-langkah di atas menggunakan perangkat yang tidak terinfeksi virus
Cara penggunaan Bitdefender live boot
  1. Shutdown terlebih dahulu perangkat yang terinfeksi (win 8/8.1/10 non aktifkan fitur fastbootnya)
  2. Kemudian, sambungkan flash disk dan nyalakan kembali dan tekan F2 untuk masuk ke BIOS setup atau F7 untuk masuk ke boot option lalu arahkan boot ke flash disk tadi (perangkat dimatikan terlebih dahulu dengan maksud agar virus tidak menginfeksi flash disk)
  3. Setelah berhasil booting ke FD pilih terlebih dahulu bahasa yang akan digunakan dan Enter
  4. Jika sudah berhasil masuk, maka akan muncul jendela license agreement dan ceklis I agree dan oke untuk melanjutkan
  5. Tunggu beberapa saat maka Bitdefender akan otomatis berjalan dan memindai perangkat anda, proses ini akan memakan waktu yang cukup lama tergantung spesfikasi perangkat kita
  6. Terakhir, jika pemindaan selesai silahkan pilih tindakan yang akan agan lakukan dan klik Fix untuk melakukan tindakan, klik Finish jika selesai
Demkikian tulisan saya mengenai Hal Yang Harus Dilakukan Ketika Windows Mulai Lemot, kurang lebihnya mohon maaf. Jika ada kesalahan atau sulit dipahami slahkan bertanya, krtik dan saran sangat dari agan sangat berharga untuk saya, sekan.
Sutan S.
Sutan S. I was a shy person and full imagination also hopes to be realized.
Show comments
Hide comments

4 comments for "Tips Merawat System Windows 7/8/10 Supaya PC Tidak Lemot/Lambat"

  1. Thanks infonya gan. Penulisannya bagus jadi gak terlalu bingung bacanya. Lanjutkan!

    ReplyDelete
  2. Wah pntesan lptop saya trasa lmmot krena kbnyaka. Datanya di taro di drive C 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. wakaka :D banyak faktor sih yang bikin lemot, tp iya sih, usahakan C hanya utk program saja, dan rutinlah melakukan optimizing, biar penempatan files di piringan rapi dan files penting windows menjadi mudah dan cepat terakses sehingga kerja system bisa lebih lancar.
      *thanks dah mampir om :D

      Delete